Senin, 14 Desember 2015

Bayar Iuran Bulanan Peserta BPJS Kesehatan Sekarang Bisa di Alfamart

Bayar Iuran Bulanan Peserta BPJS Kesehatan Sekarang Bisa di Alfamart
BPJS Kesehatan terus memperluas channel pembayaran untuk memudahkan masyarakat dalam membayar iuran bulanan kepesertaan. Salah satu jalan yang ditempuh BPJS Kesehatan adalah memanfaatkan jasa pembayaran dari jaringan non perbankan. Salah satunya adalah minimarket.

Sistem pembayaran seperti itu disebut dengan Payment Point Online Bank (PPOB). Pilot project untuk sistem ini telah dilakukan sejak 6 Agustus 2015 melalui kerjasama dengan 4 bank yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN. Sekedar informasi tambahan, BTN sudah jadi bank mitra BPJS Kesehatan sejak Juni 2015.

Mekanisme PPOB ini terbilang efektif dan diminati banyak masyarakat. Terbukti sejak diluncurkannya sistem PPOB pada awal Oktober lalu, tercatat sudah ada 1.816.343transaksi pembayaran iuran kepesertaan BPJS Kesehatan yang dilakukan melalui minimarket.

Setelah bekerjasama dengan Indomaret, kini BPJS Kesehatan menggandeng pihak Alfa Group. Layanan PPOB melalui Alfa Group diimplementasikan oleh Bank Mandiri dan mulai beroperasi sejak 29 Oktober 2015. Calon peserta atau peserta BPJS Kesehatan yang ingin membayar, cukup menunjukkan nomor virtual account (VA)-nya kepada kasir minimarket.
Saat ini ada 10.666 gerai Alfamart, 977 gerai Alfamidi, 38 gerai Lawson dan 74 gerai Dan+Dan yang bisa menerima pembayaran iuran BPJS Kesehatan. Hingga 11 Desember 2015, frekuensi transaksi pembayaran iuran BPJS Kesehatan melalui Alfa Group telah mencapai 239.162 transaksi.

Sementara itu, frekuensi transaksi pembayaran iuran BPJS Kesehatan melalui Bank Mandiri juga meningkat. Pada tahun 2014, transaksi pembayaran per bulan mencapai lebih dari 600.000 transaksi. Sementara pada tahun 2015, terjadi peningkatan pesat menjadi lebih dari 1,5 juta transaksi per bulan.

"Target kami hingga akhir tahun 2015 ini ada 100.000 outlet PPOB baru yang dibuka. Sekarang ada biaya surcharge untuk pembayaran iuran sebesar Rp 2.500,- per transaksi. Namun ke depannya, tagihan satu keluarga bisa digabung menjadi satu. Jadi masyarakat cukup mengeluarkan biaya satu kali transaksi pembayaran," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan – Fachmi Idris, Senin (14/12).

Fachmi menambahkan, pihaknya juga menargetkan sebelum akhir tahun 2015 akan menggandeng beberapa jaringan minimarket besar lainnya sebagai gerai pembayaran PPOB modern channel. Di antaranya: 183 gerai 7-Eleven, 600 Circle K, 310 gerai Bright, dan 200 gerai Super Indo.

Tak hanya itu, tahun ini channel pembayaran iuran BPJS Kesehatan juga diharapkan dapat merambah ke 350 agen / cabang jasa pengiriman barang JNE yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sumber : http://news.detik.com/advertorial-news-block/3095762/bayar-iuran-bulanan-peserta-bpjs-kesehatan-sekarang-bisa-di-alfamart

Selasa, 03 November 2015

Ahok Harus Cium Tanah Bekasi Dulu, Baru Omong Bekasi"

'Ahok Harus Cium Tanah Bekasi Dulu, Baru Omong Bekasi"
Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait polemik sampah di Jakarta dan Bekasi terus menuai kritik tajam.

Salah satunya dari warga Betawi di Bekasi dari Badan Kekeluragaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi Abdul Khoir. 

"Kami membuang sampah ke lahan kami sendiri, bukan lahan milik DKI Jakarta. Ngomong harus jelas jangan sok tahu. Makanya kalau mau ngomong Bekasi cium dulu tanah Bekasi," kata Khoir, Selasa 3 November 2015.

Khoir menambahkan, dirinya tidak mau terlibat urusan pemerintah DKI Jakarta dan DPRD Kota Bekasi. Dia hanya menyoroti pernyataan Ahok yang sudah menyinggung harkat martabat orang Bekasi. 

"Kalau kita tutup bisa saja sekarang. Memang lupa kejadian saat Gubernur Sutiyoso menjabat, yang sempat datang ke Bekasi karena TPST Bantargebang kami tutup," ujarnya.

Menurut dia, bahasa dan tata krama Ahok sudah keterlaluan belakangan ini. Dia menilai, banyak bahasa yang dilontarkan ke media soal Bekasi sudah menyinggung warga Bekasi. 

"Kalau mau urusan pemerintah, silakan selesaikan saja dengan pemerintah. Jangan bawa-bawa masyarakat Bekasi. Kami ini masyarakat Bekasi yang punya tanah Bekasi," katanya.
Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/695171--ahok-harus-cium-tanah-bekasi-dulu--baru-omong-bekasi-
Baca Juga :


  • http://tassouvenirmurah.com/
  • http://www.pulautidungopen.com/
  • http://www.birotravelpulauharapan.com/
  • http://souvenesia.com/
  • http://www.asyfapulaupari.com/
  • http://www.zaifratamapulautidung.com/
  • Minggu, 16 Agustus 2015

    Polda DIY Klarifikasi Soal Aksi Pesepeda Hadang Konvoi Moge

    Polda DIY Klarifikasi Soal Aksi Pesepeda Hadang Konvoi Moge
    Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menjelaskan duduk perkara aksi pesepeda menghadang konvoi motor gede Harley-Davidson di perempatan Condong Catur Depok, Sleman, Sabtu (15/8). Pesepeda itu, Elanto Wijoyono, meletakkan sepedanya melintang di depan lampu lalu lintas untuk mencegah moge-moge yang sedang berkonvoi menerobos lampu merah.

    “Ini mengganggu, Pak. Enggak bisa begini,” kata Elanto kepada polisi yang berjaga di perempatan itu. Namun polisi yang ia ajak bicara sibuk mengatur lalu lintas guna memberi jalan kepada konvoi moge Jogja Bike Rendezvous 2015 yang digelar oleh Harley Davidson Club Yogyakarta.

    “Lampu merah,” teriak Elanto kepada para pengendara moge tersebut. Beberapa moge sempat berhenti, tapi sisanya tetap melintas.

    Kabid Humas Polda DIY AKBP Any Pudjiastuti kepada CNN Indonesia menyatakan Panitia Jogja Bike Rendezvous 2015 telah menginformasikan kegiatan mereka kepada Kepolisian sekaligus mengajukan permohonan untuk pengamanan sepanjang konvoi dari salah satu hotel di Sleman menuju Prambanan.

    “Oleh sebab itu ada voorijder paling depan untuk mengawal. Tujuannya supaya konvoi lancar. Berdasarkan peraturan, ikatan konvi memang tak boleh putus sekalipun oleh lampu merah. Itu dispensasi yang sudah tertuang dalam aturan,” kata Any.

    Ketika Elanto menghadang para pengendara moge yang berkonvoi, ujar Any polisi lalu lintas telah mencoba memberi pengertian kepadanya. “Mengatur lalu lintas itu kewenangan petugas kami. Acuannya tetap menaati aturan lalu lintas,” kata dia.

    Elanto, menurut Any, mengatakan kepada polisi bahwa ia ingin rambu lalu lintas ditaati oleh semua pengendara, termasuk moge. “Itu kami setuju, tak ada diskriminasi aturan. Jika pengendara menerobos lampu merah, itu salah. Tapi dalam konvoi, itu bukan kondisi normal,” ujarnya.

    Sementara itu Panitia Jogja Bike Rendezvous 2015 mengatakan konvoi mereka berlangsung lancar karena telah berkoordinasi dengan Kepolisian. 

    Sumber : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150816103959-20-72448/polda-diy-klarifikasi-soal-aksi-pesepeda-hadang-konvoi-moge/